Rabu, 13 Agustus 2014

Kota Lele

         Kota Lele adalah julukan dari Kota Lamongan. Tidak Asing lagi kalau kota ku ini sereing disebut dengan julukan kota lele . Mengapa Demikian? Karena ikan ini adalah ikan yang dijadikan lambang oleh kota lamongan. Ikan ini sangatlah dianggap keramat oleh masyarakat kota lamongan karena masyarakat menilai bahwa lele adalah ikan yang telah menyelamatkan "Surajaya".
Kata "Surajaya" adalah kata yang diambil dari Pelantikan Rangga Hadi menjadi Tumenggung Lamong atau Tumenggung Surajaya. Rangga Hadi dilantik. Sedangkan lamong sendiri berasal dari kata "La" yang artinya panjang dan "Among" yang mempunyai arti memelihara. Lamongan berdiri pada tanggal 26 Mei 1607 yang diambil dari tanggal kematian Mbah Lamong. 
          Lamongan merupakan salah satu kota yang terkenal mempunyai banyak budaya diantaranya adalah : Tari Boran, Tari Mayang Madu, Tari Turonggo Solah, Tari Caping Ngancak, Tari Silir-Silir dan Tari Sinau.Tetapi dari semua tarian yang menjadi ciri khas dan berkembang di daerah lamongan adalah Tari Mayang Madu. Tari Mayang Madu menceritakan tentang perjalanan Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, karena Tari Mayang Madu diilhami dari kegigihan syiar agama islam di Lamongan yang disebarkan oleh Sunan Drajat dengan cara menggunakan gamelan sebagai medianya. Gamelan Sunan Drajat terkenal dengan sebutan gamelan “Singo Mengkok”.
          Nama tari Mayang Madu diambil dari sejarahnya Raden Qosim yang memimpin dan memberi teladan yang baik untuk kehidupan di Desa Drajat Paciran. Lalu Sultan Demak yaitu Raden Patah.      Beliau memberi gelar kepada Raden Qosim yaitu Sunan Mayang Madu pada tahun 1484 Masehi. Untuk mengenang jasa perjuangan Sunan Mayang Madu atau Raden qosim, maka tarian khas Lamongan disebut dengan Tari Mayang Madu, agar masyarakat Lamongan tergugah hatinya untuk tetap meneruskan perjuangan Sunan Mayang Madu dalam menyebarkan agama islam.
Selain terkenal kebudayaan nya Lamongan juga terkenal dengan Masakan nya. Masakan khas lamongan sangat beraneka ragam diantaranya adalah Nasi Boranan,Soto Lamongan, Tahu Campur dan Wingko.

Nasi Boranan

                                    

Merupakan makanan khas Lamongan. Nasi Boranan menjadi makanan favorit bagi penduduk Lamongan. Makanan ini dipresentasikan dengan menggunakan daun pisang, yang membuatnya lebih tradisional. Nasi Boranan terdiri dari Tempe, Tahu, Ikan, Ayam, Rempeyek dan yang pasti, nasi.

Soto Lamongan

                                   

Soto Lamongan berbeda dengan Soto lainnya. Soto Lamongan merupakan soto yang menggunakan Koya atau semacam bubuk bawang putih. Dalam penyajiannya soto Lamongan terdiri dari, nasi, ayam, telur, telur muda atau 'Uritan', seledri, so'un, dan kuah. Ada dua cara penyajian dalam Soto Lamongan, dimana bisa disajikan terpisah antara nasi dan sup nya atau di campur dalam saru mangkok penuh.

Tahu Campur

                                 

          Tahu Campur adalah satu lagi makanan khas dari Lamongan. Seperti namanya, bahan utama dari makanan ini adalah tahu, tapi tidak juga terlalu mendominasi dari keseluruhan bahan yang ada di dalamnya.
Tahu campur terdiri dari Lontong, selada air, tauge, daging, dan kerupuk udang. Bahan tambahan yang membuat makanan ini lebih dahsyat berasal dari petis udang sebagai bumbunya dan jangan lupa Lento. Lento adalah seperti sepotong gorengan yang terbuat dari singkong.
          Setelah mengetahui tentang macam-macam makanan khas yang ada dilamongan selanjutnya saya akan menjelaskan tentang tempat-tempat wisata ataupun tempat bersejarah yang ada di Lamongan diantaranya adalah Wisata Bahari Lamongan (WBL), Goa Maharani,Makam Sunan Drajad,Makam Nyai Andong Sari (Gunung Ratu), Sendang Duwur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar